Blog Archive

Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Rabu, 21 Juli 2010

Bangku Lobby Kantor

Hooaaamm!! Ngantuukk. Udah ke sekian kali saya menguap. Kebetulan hari ini saya tidak terlalu banyak ada kerjaan dan sedikit santai.

Dan..

Sayangnya sempat terjadi peristiwa bodoh teramat sangat yang membuat saya malu bukan kepalang. Gara-gara ngantuk dan ga ada kerjaan ini saya memilih untuk membaca buku milik Putra Yuda yang berjudul The Catcher In The Rye* di bangku lobby depan ruangan kantor saya. Kebetulan di dalam kantor tiba-tiba suhu AC terasa lebih dingin dari biasanya. Jadi saya memilih keluar ruangan untuk menghangatkan badan.

Hmm..
Hangat dan nyaman duduk di bangku lobby kantor.
Saya jadi makin ngantuk.

Zzz..
Tak terasa saya memejamkan mata dan hanyut dalam buaian mimpi.

Entah berapa lama, rasanya lamaaa sekali.
Kalau berdasarkan resensi film Inception-nya Leonardo Di Caprio, 5 menit dunia nyata = berjam-jam dunia mimpi.
Ga tau berapa menit saya terlelap di bangku itu, tidur dalam posisi terduduk dan kepala terkulai ke samping kiri, yang jelas rasanya sudah lamaaa sekali waktu berjalan.

Tiba-tiba saya dibangunkan oleh seseorang.
Suara laki-laki:
"Bot, bot!! Ngapain lo?? Hahahaha.."

Innalillahi wa Inna Ilaihi Raji'uun
Ya Allah! Si mantan gebetan!
Ngapain dia di sini?
Dan kenapa mesti dia yang berdiri di hadapan saya dan membangunkan saya pula?
Satu kata: MALU!!


"hahaha.. lo ngapain bot tidur di depan?"
"enngg, ngantuk gue! ga ada kerjaan juga."
"hahaha.. ada-ada aja lo."


Oke, ga lagi-lagi tidur di ruang publik.
Tapi sumpah. Bangku lobby kantor depan ruangan saya itu nyaman banget.
Bahkan sebelumnya, di bangku ini, ga terasa saya ngabisin 1 jam ngobrol sama Pebi. Ngomongin tentang seseorang yang menyebalkan, dan berlanjut pada bagaimana masa depan kita, tentang pekerjaan, lanjut kuliah S2, sampe ke pernikahan.


Hmm.. Bangku oh bangku.
Bulan ini terakhir saya bekerja di sini. Nanti kalau sudah berakhir, saya ga bisa merasakan lagi betapa hangatnya duduk di bangku nyaman ini.




*The Catcher In The Rye adalah novel yang ditulis oleh J.D. Salinger dan termasuk dalam 100 buku terbaik sepanjang masa versi majalah Time. Novel inilah yang menginspirasi fans yang menembak mati John Lennon (vokalis The Beatles). Di belakang novel tersebut terdapat tulisan: Mengapa buku ini disukai para pembunuh?

Senin, 19 Juli 2010

Pacar Saya Hilang di Tengah Hutan

Pacar saya ilang di tengah hutan!
Tapi ternyata itu cuma mimpi saya semalam.
Hh..
Untung mimpi, coba kalo beneran, bakal jadi Tarzan dia!

Saya jadi mau sedikit cerita tentang pacar saya yang suka bikin saya ngambek, cinta tanah air (tanah airnya di Tangerang sana), pemakan segala jenis hidangan, ga kenal kata-kata "ga doyan", paling demen ikut seminar biar dapet goody bag, juga suka sama yang "gratis" atau berlabel "murah", "great sale", dsb.

Manusia berinsting duit. Di mana ada kegiatan yang berbau duit, di situlah dia berada. Baguslah. Insting duit = insting orang kaya. Kalo duitnya udah banyak, bagi-bagi saya ya bang!

Ngakunya kere. Padahal -kalo kata Dhoni- ketika semua orang garasinya paling diisi mobil, kalo dia garasinya penuh pesawat. Sering pula tur keluar kota kayak Sragen, Kuningan, bahkan tahun lalu ke Thailand!

Mudah dirayu. Jaman 2008 dulu ketika saya masih jadi 'pejabat' MB dan belom ada sesuatu di antara kami, pernah suatu kali saya butuh orang yang menggantikan tugas saya mendokumentasikan suatu penampilan. Kebetulan waktu itu saya termasuk yang tampil dan tidak ada seorang pun staf saya yang bisa. Akhirnya saya cari akal dengan menggaet orang lain yang tidak ikut penampilan tapi nganggur untuk menjadi pubdok penampilan saat itu. Akhirnya saya mintalah si Manusia Berinsting Duit itu menggantikan saya jadi pubdok. Tapi dia menolak. Banyak alasan yang dikeluarkan yang pada intinya dia MALAS. Tapi saya tak kehilangan akal:
"Kalo lo mau gantiin gue jadi pubdok, nanti pulang penampilan gue traktir es campur kukel depan kosan Rifda."
Tring! Dalam sekejap si Manusia Berinsting Duit Yang Ngakunya Kere itu pun tersenyum dan menganggukkan kepala dengan mata yang berbinar-binar. Yes! Lelaki yang gampang disogok. Lain kali kalo saya ga bisa jalanin tugas, suruh saja dia. Dikasih risol 1000 perak juga paling dia mau. (Untunglah sekarang dia ikhlas-ikhlas aja kalo dimintain tolong)

Geer selangit. Kalo ada yang nyebut nama dia entah itu di suatu tulisan, di forum-forum, atau di suatu pembicaraan, apalagi gosip, jangan ditanya gimana perasaannya. Karena dia seneng-seneng aja. Eh salah, bukan 'seneng-seneng' aja, tapi 'seneng banget'. Mungkin.. dia merasa kalo namanya sering disebut-sebut bakal menambah popularitasnya terus diajak masuk tv. Ini mungkin loh! 

Ga tau deh saya bikin tulisan ini orangnya bakal komplain apa engga. Yang jelas kalo diprotes saya ngambek. Heee.. Ngemeng-ngemeng, ini tulisan judul sama isinya ga nyambung. Tapi tetep saya ga mau diprotes.

P.S: Yang, kalo aku inget-inget kita udah 17 bulan loh! Wow, sweet seventeen! Buat ngerayainnya, nanti malem aku mau tidur lebih cepet ah! Terus bangun tengah malem, nyetel musik keras-keras, terus dugem sendirian di kamar. *ga nyambung lagi

Tuhan, semoga mimpi saya semalam tidak menjadi kenyataan
Saya sayang sama pacar saya
Saya ga mau dia hilang di hutan
Ga mau liat dia jadi Tarzan beneran 
Ga mau liat dia pake kolor doang
Ga mau liat dia ngoceh sendiri sama binatang
Ga mau liat dia selingkuh sama macan betina
Ga mau liat dia jumpalitan dari pohon ke pohon sambil teriak "AUWOOO!!!"
Semoga ini semua benar-benar hanya mimpi
Amin.. 


Yang aneh itu saya apa pacar saya sih?

Minggu, 18 Juli 2010

Bapak No. 1 di Dunia

Talking about my dad.

Hmm..

Tidak tinggi
Perut sedikit buncit
Rambut agak botak

Asli perantauan dari ranah Minang. Tidak bisa menyanyi, tidak bisa menggambar, berjoget pun aneh. Sama sekali tidak nyeni. 
Ups!
Tidak, tidak. Bapak saya justru seniman handal luar biasa. Meminjam kata-kata Andrea Hirata dalam tetralogi Laskar Pelangi-nya: "Ayahku ayah nomer satu di dunia!"
Bapak saya amat suka berdendang. Bahkan liriknya hasil gubahan sendiri. Tak lupa tetap berpijak pada rima pantun a-b-a-b.

Don't forget to remember..
Jangan kaget liat ember..

Yah, begitulah kira-kira lagunya. Agak nyeleneh memang. Karena beliau seniman handal luar biasa. Tiada orang yang mengerti hasil karyanya selain dirinya sendiri. Karena memang dibuat untuk sulit dipahami.

Bapakku bapak nomer satu di dunia.
Bapak selalu bangun jam setengah 5 pagi. Mengambil wudhu dan pergi ke mesjid belakang rumah untuk sholat Subuh berjamaah. Sebelum pergi ke mesjid beliau selalu mengunci pintu depan dan membawa kunci rumah di saku baju kokonya. Untuk memastikan istri dan kedua anak gadisnya yang masih terlelap tidak diculik orang. Sepulangnya dari mesjid, beliau membangunkan istri dan kedua anak gadisnya itu untuk sholat.
Ketika sholat Magrib atau Isya, beliau mengencangkan suaranya walaupun tidak ada makmum di belakangnya. Berjaga-jaga jika ada anggota keluarga yang ingin berjamaah, bisa langsung mengikuti di belakang.

Bapakku bapak nomer satu di dunia.
Bapak tidak pernah menilai seseorang dari kelas sosialnya. Apakah dia kaya atau miskin, berasal dari keluarga berada atau bukan. Bapak menyukai orang yang tak pernah tinggal sholatnya, orang yang senantiasa mencintai Allah dan berada di jalanNya. Penilaiannya berdasarkan kecerdasan dan attitude. Bapak memberikan respeknya pada orang-orang yang mau berusaha walaupun keadaannya susah. Beliau tidak akan segan memberikan bantuan.  Bapak asli Minang. Tidak seperti stereotype orang Minang yang -katanya- pelit, bapak justru sebaliknya. Royal. Mobilnya beberapa kali ditabrak atau diserempet orang, bapak hanya ngomel. Ya itu, ngomel. Tapi tidak meminta ganti rugi.

Satu pelajaran berharga yang selalu ditanamkannya pada keluarga bahwa:
"Jika kita senantiasa memberi kepada orang lain dengan ikhlas, Insya Allah apa yang kita miliki pun tidak akan habis. Kita tidak akan menjadi susah, sebaliknya justru bertambah."

Bapakku bapak nomer satu di dunia.

Sungguh! Hanya Karena Kamu, Wanita!!

Kami tahu, kalian para wanita sungguh sebenarnya menghargai usaha yang kami lakukan. Dan yang kalian harus tau, kami selalu bersungguh-sungguh untuk orang yang kami sayangi! Hanya saja kami butuh kalian tersenyum ketika kami merasa lelah, hampir putus asa, dan sungguh kami akan kembali mengerjakan itu untuk kalian. Semua! Hanya karena kalian.

Dan ya! Kami pun tahu. Bahwa ketika kalian hanya diam dan meperlihatkan bahwa kalian bosan, kalian ingin kami tetap sabar. Tapi kami tidak mau terlihat tidak bisa mengerti kalian dengan mengajukan pertanyaan: "jadi maunya gimana?". Kami akan diam sesaat, dan berpikir:
apa yang bisa membuat senyum kalian kembali lagi? Karena senyum kalian yang menghidupkan hidup kami, sungguh! Semua hanya karena kalian.

Kami sebenarnya pun tahu. Bahwa kalian senang jika kami menulis kata-kata romantis seperti di film-film Korea yang kalian tonton. Kalian berangan-angan bahwa hal yang terjadi di film itu terjadi dalam kehidupan kalian (*ya kan?). Tapi justru karena kalian sering mengangan-angankan hal itu, kami tidak melakukan itu untuk kalian, kami berpikir keras, memutar otak menyiapkan kejutan yang bahkan tidak terpikir di angan-angan kalian, untuk melihat kalian tersenyum, sungguh! Semua hanya karena kalian..

Kami pun tahu, kalian menerima kami di samping kalian bukan semata-mata kami tampan. Ketika kalian mengidolakan seseorang yang tampan maka kami akan memasang tampang tidak peduli, dan mencoba mengalihkan pembicaraan, bukan kami tidak peduli, sebenarnya kami cukup muak dengan cara kalian menyanjung lelaki yang bahkan mengenal kalian saja tidak, tapi kami harus menjadi pemimpin yang baik untuk kalian. Dan menjadikan kami bersikap lebih bijaksana di depan kalian. Sungguh! Semua itu hanya karena kalian.
Kami cukup mengerti bahwa kalian menghargai setiap usaha yang kami lakukan untuk membantu kalian mengerjakan tugas kalian, ketika kalian mengatakan dalam kesulitan, sungguh kami akan berusaha sebisa kami untuk membantu kalian. Dan ketika kami datang kerumah kalian dengan makanan, tanpa tugas yang
kalian butuhkan, artinya kami tidak mendapatkan apa yang kalian cari dan yang ada dipikiran kami saat itu hanyalah bahwa usaha terakhir yang dapat kami lakukan hanya menemani kalian! Hingga tugas itu selesai, meyakinkan bahwa kalian tidak lupa untuk mengisi perut kalian, kami sungguh khawatir pada kesehatan kalian. Sungguh, semua itu hanya karena kalian.

Kami pun tahu kalian menilai kami minus ketika tau kami merokok, dan ketika itu juga kami berusaha menghilangkan kebiasaan kami. Ketika kami tidak berhasil, maka kami akan berusaha menguranginya. menghilangkan kebiasaan itu sedikit demi sedikit. Namun ketika tidak berhasil juga maka kami tidak akan merokok di depan kalian. Namun, ketika kalian trus menekan kami, maka dengan sangat terpaksa
kami akan berbohong pada kalian, walaupun kami tahu hal itu salah, namun itu kami lakukan hanya untuk membuat kalian nyaman di samping kami. Sungguh, semua itu hanya karena kalian.

Kami tahu, kalian kesal ketika kami mengacuhkan kalian hanya untuk bermain game bersama teman-teman kami. Tapi ketika itu, ketika ada sedikit waktu, kami mencari handphone kami dan menanyakan kabar kalian, karena kami ingin mengetahui kabar kalian. Dan tahukah kalian? Sebelum kami bermain
game itu, kami membicarakan pasangan kami masing-masing, membanggakan bahwa kami memiliki pasangan terbaik di dunia! Atau membicarakan masalah-masalah yang timbul pada hubungan kami, dan masing-masing akan memberikan sarannya untuk menyelesaikan masalah kita, itu kami lakukan hanya karena kami ingin
mendengarkan pendapat orang yang dekat dengan kami mengenai keputusan yang akan kami buat. Kadang memang kami mematikan handphone kami, namun ketika kami mengetahui kalian menelepon atau membaca sms dari kalian, maka kami akan meletakkan game itu dan berlari ke pojok kamar menelepon kalian. Tidak
peduli teman-teman kami bersorak-sorak menggoda kami, sungguh, semua itu hanya karena kalian.

Kami pun sadar, kami bukan bayi yang harus kalian ingatkan untuk sholat atau makan. Kadang kami akan bersikap tak peduli. Namun ketika kami membaca sms kalian atau mendengarkan suara kalian ketika mengingatkan kami untuk makan, maka pada saat itu kami pasti tersenyum dan berterima kasih (walaupun tidak kami ucapkan), dan ketika kami membalas dengan kata-kata "iya, kamu juga ya..",
maka kami benar-benar tulus mengatakannya. Sungguh, semua itu hanya karena kalian.

Ketika kami acuh pada kalian, maka pada saat yang sama kami sedang menyiapkan kejutan untuk kalian. Dan ketika kami memberikan barang milik kami pada kalian waktu mengantarkan kalian hingga pintu dan pamit pada orang tua kalian, maka kalian harus tau bahwa barang itu adalah barang yang berharga untuk kami. (walaupun barang itu terlihat biasa untuk kalian) tolong tersenyumlah untuk kami, karena senyum
itu yang menghidupkan hidup kami! Sungguh, semua itu hanya karena kalian.

Dan ketika kalian bersedih, lalu kami melakukan hal-hal konyol, melontarkan lelucon-lelucon yang mungkin tidak lucu. maka kami sungguh tidak bermaksud memperkeruh suasana, kami ingin melihat kalian kembali tersenyum. hanya itu. Dan ketika kalian melihat kami dengan pandangan tidak suka, maka ketika itu kami sungguh merasa bersalah. Jalan terakhir yang akan kami lakukan adalah meminta maaf. Berharap itu dapat sedikit mengurangi beban kalian. Sungguh, semua itu hanya karena kalian.

Sejujurnya kami tidak menyukai pujaan hati kami menangis. Sungguh itu membuat kami bingung setengah mati! Maka tolong jangan salahkan kami, ketika kami meminta kalian berhenti menangis. Namun kami pasti akan mendengarkan apa yang kalian ucapkan dalam tangis kalian, dan percayalah, kami akan tetap di samping kalian walaupun kalian menangis hingga tertidur di depan kami. Maka, kami akan membawa kalian masuk kerumah dan pamit pulang pada ayah ibu kalian. Dan tunggulah, maka kami akan menelepon kalian keesokan harinya untuk menanyakan kabar kalian. Atau datang ke rumah membawakan cokelat untuk melihat senyum kalian lagi. Sungguh, itu hanya karena kalian.

Bagi kami, kalian tetap yang tercantik! Ketika kalian bertanya mengenai berat badan kalian yang naik atau baju kalian yang mulai tidak cukup, maka dalam hati kami tertawa. Namun yang keluar dari mulut kami hanya senyuman. Kami akan berkata tidak, bukan untuk membohongi kalian, tapi karena di mata kami kalian tetap paling indah!! Karena kami sebenarnya tidak mencari malaikat yang tanpa cela, atau bidadari yang paling cantik sedunia, kami mempunyai peri kecil yang selalu ada di samping kami. Ya! Itu adalah kalian. Mengertilah, sungguh, itu hanya karena kalian.

Ketika kalian berkata baik-baik saja, maka kami akan tersenyum dan berkata, "ok, kalo ada apa2 bilang ya!". Karena kami tidak ingin memaksa kalian mengatakan sesuatu yang tidak ingin kalian katakan pada kami, dan tanpa kalian minta kami akan bertanya pada sahabat kalian apakah kalian benar baik-baik saja. Jika sahabat kalian tidak mau menceritakannya maka kami tidak akan mencari tahu lagi. Karena kami berharap kalian cukup mempercayai kami untuk menceritakan semuanya. Bukan karena kami memaksa kalian, sungguh, itu semua hanya karena kalian.

Dan ketika kalian membutuhkan kami, yakinlah bahwa kami akan selalu ada untuk kalian. Ketika kalian mengatakan "tidak usah" pun, kami akan selalu ada di samping kalian. Karena kalian adalah orang yang kami sayangi, percayalah! Sungguh, semua ini hanya karena kalian.

Jika kami sudah memilih kalian, maka yakinlah, kalian adalah peri kecil kami, setidaknya itu yang kami pikirkan saat itu.

Ketika kalian (mungkin tanpa kalian sadari) menyakiti hati kami dan meninggalkan kami, kami mungkin akan marah. Tapi itu hanya sesaat, dan yang kalian harus tahu, ketika kami benar-benar telah memilih kalian untuk menemani kami, maka walaupun hubungan itu berakhir, separuh ruangan hati kami sudah kalian tulis menjadi ruangan kalian, maka ketika kami mempunyai kekasih yang lain, maka mereka hanya akan mengisi ruang di sisi yang lain, datang, dan pergi pada sisi itu. Ruangan kalian akan tetap kosong untuk kalian, ketika kalian kembali untuk kami.

Tapi tolong, jangan khianati kami dengan lelaki yang lain! Karena itu akan sangat menyakitkan untuk kami! Dan maaf, kami mungkin akan meninggalkan kalian selamanya.

Terima kasih untuk mengerti kami.

copas from: http://www.kaskus.us/showthread.php?t=3232470
 
***Entah tulisan ini gombal apa engga. Jadi inget someone. Hmmm...***

Selasa, 13 Juli 2010

JANGAN PULANG MALAM HARI LEWAT DANAU UI

Berita duka. Putra Yuda atau yang biasa dipanggil Pheye Mercion alias Pheye Sailor Mercury Celine Dion mengalami musibah semalam. Dikatakan peristiwa terjadi di pinggir danau UI dekat ATM BNI Balairung sekitar jam 8 malam.

Saat itu Putra, sapaan akrab korban, sehabis pulang dari kantor. Sebenarnya korban sudah bisa pulang dari setelah Maghrib, namun karena hasrat ingin mengunduh lagu-lagu Celine Dion begitu menggebu-gebu, jadilah korban baru pulang larut.

Berikut wawancara reporter Hot TV.com, Bhotie, dengan Pheye si korban:

Reporter Bhotie (B): Mas Pheye, bisa anda ceritakan kronologis kejadian yang menimpa anda semalam?
Pheye si Korban (P): Waktu itu saya lagi menyusuri jalan pulang di samping balairung yang deket danau sambil mainan handphone. Di situ kan gelap banget tuh ya. Cuma ada sinar handphone saya yang nyinarin muka saya yang cantik ini. Terus tiba-tiba saya denger ada suara desahan cowok 'ah oh ah oh'. Saya pikir awalnya itu syaithonnirrojiim alaihim gambreng. Saya pura-pura aja ga denger, sok-sok sibuk mainan hp. Terus ada perempuan yang ngomong nadanya kaget 'eh ada orang'. Terus yang cowo ngomong 'mas ikutan aja'. Terus saya teriak aja 'AW NAJISSSS!!!'. Eh abis itu si cowo malah ngajakin saya 'yaudah kalo ga mau, liatin aja mas'. Saya langsung ngibrit aja. 

B: Lalu apa yang anda lakukan setelah itu?
P: Saya langsung mengsms temen-temen kantor saya tentang apa yang saya alami.

B: Bagaimana perasaan anda setelah mengalami peristiwa itu?
P: Ih najis amit-amit. Cowonya tuh ya udah mana kayak mamang-mamang gitu. Terus dia telanjang bulet, berdiri lagi! Sama sekali ga pake apa-apa. 

MORAL: 
"Jangan pernah lewat danau UI malem-malem lagi kalo ga mau kayak Pheye"

Spoiler for Pheye si Korban:
 
Sebenernya doi request fotonya di facebook yang dipajang. Tapi saya rasa yang ini lebih Pheye. Bodo ah orangnya ga tau ini!

Bibir Merah dan Indomie

Tips kecantikan dari teman saya si mantan Abang Depok 2008, Erwin Fajrin Hadat Zegers C. Potter (lupa singkatan huruf 'C'-nya apa, mungkin Catherine atau Caroline atau bisa juga Cecep). Ingin bibir anda merah merona seakan-akan minta dicipok? Menurut dr. Erwin Fajrin, seorang ahli kecantikan terpercaya, bisa didapatkan dengan cara mudah. Oleskan saja bibir anda dengan pasta gigi yang anda pakai. Cukup seujung jari saja lalu diratakan. Untuk hasil yang maksimal, lakukan secara rutin setiap pagi hari sesudah menggosok gigi.




Ingin makan Indomie tapi ada yang kurang dengan rasanya? dr. Erwin Fajrin, yang juga memiliki kemampuan spesial soal taste kuliner lokal dan internasional, mempunyai kiat tersendiri: Campurkan Indomie yang sudah anda buat dengan 1 sdm mentega dan 1 sdt gula secukupnya. Lalu aduk hingga rata. Menurut dr. Erwin Fajrin, rasanya akan lebih gurih. Saya pernah sih nyoba. Dan memang menghasilkan rasa yang berbeda. Kalo temen saya Toky lebih kreatif lagi. Beliau mencampurkan Indomie dengan Coca Cola. Takarannya kira-kira secukupnya saja. Yang jelas jangan terlalu banyak. Dijamin. Menciptakan rasa yang sungguh berbeda. Indomie berkuah soda. Rasanya asem-asem manis tapi lucu.


Silahkan mencoba ya teman!

Senin, 12 Juli 2010

EMANG KENAPA?!

1. Potong rambut kependekan
Emang kenapa sih kalo ada orang berjilbab nyalon? Dia juga tau kali yang liat truly how does she looks cuma orang-orang rumah. Tetep aja model rambut diliat maupun engga, ditutupi apa engga, harus sesuai sama yang dipengen. Toh setidaknya setiap orang punya penilaian pribadi terhadap diri sendiri.
"I love myself" (by Penelope). Terserah orang mau komen "ngapain nyalon?" atau "ngapain potong rambut?" dengan embel-embel "toh ga bakal ada yang liat". Who cares?

2. Manusia-manusia ga asik
Kalo ada orang ngomong "mau ngasih jatah laki saya". Terus kenapa? Emang ada yang salah dengan kalimat itu? Emang kenapa kalo ngomong kayak gitu? Negatif? Jorok? Bokep? So? Terus?
Hei, you guys! Udah gede ini sih. Ga usah kayak anak-anak labil munafik deh yang suka "ah ih ah ih" sama soal gituan. Dibawa asik aja napa sih? Dan kalo emang ngerasa ada yang salah, ga usah diumbar ke semua orang. Ga perlu dibahas ke orang-orang kalo ujung-ujungnya ber-"ah ih ah ih" ke orang yang dituju. Ga usah norak deh!

3. Each person has his/her rules
Seseorang punya standar batasan terhadap orang lain. Ketika dia merasa terganggu atau risih, walaupun dalam konteks bercanda, tapi kalo emang ga suka, suatu hal yang wajar kalo orang itu marah. Bukan berarti KAKU. Tapi emang GA SUKA. Emang ada yang salah ketika seseorang merasa risih? Salah kalo dia ngerasa keganggu? Salah kalo dia punya perasaan TIDAK SUKA akan sesuatu. Toh itu emang udah rules yang dia buat. Kalo dia ga suka begini, dan lebih baik begitu. Lebih baik menyenangkan hati orang lain bukan ketimbang bikin risih? Nyindir? Emang dimaksudkan begitu kan?

Kemarin saya dilanda bad mood tiba-tiba. Hm, padahal sebenernya ga kepengen begitu. Senyum yang saya perlihatkan ke orang-orang kemarin itu hanyalah satu dari kepalsuan yang saya tampilkan. 

Thanks to Diah sama Della yang udah bikin saya sedikit 'ceria' udah nemenin duduk-duduk di tribun atas.

Sabtu, 10 Juli 2010

PENJEMPUTAN PAKSA JAM 6 PAGI

Hari ini seperti hari Sabtu biasanya. Bangun buat solat subuh, terus nempel lagi di kasur sampe pada waktu yang tidak ditentukan.

Pas masih asik-asiknya ngerancang mimpi indah dapet duit semilyar, tiba-tiba aja hp saya berbunyi.

1 read message:

"oi. pd ikutan aja yuk. ud pd bangun kan?..."

From: Ucrin Doni
 

Hm, dari semalam si manusia cerdas keturunan Homo Sapiens ini mengajak saya berolahraga pagi. Masalahnya saya malas kalau harus lari atau jogging atau sebangsanya lari-larian. Saya tidak suka lari. Lebih baik saya berenang 400 meter 3x putaran bolak-balik dengan spesialisasi gaya katak daripada saya harus lari 100 meter.
Haha.


Saya balas sms Dhoni:


"Gue udah bangun sih don. Tapi gue mau nempel di kasur aja"


Ga lama kemudian, beliau membalas sms saya lagi:


"ini gw sm mila jg br mau jalan.."


Oke, saya balas lagi smsnya yang menegaskan bahwa saya tidak mau ikut dan cukup sekian dan terima kasih. Saya sedang malas berolahraga.


Hp saya pun berbunyi lagi.  
1 message from Ucrin Doni:

"gw samper yaa. cepet ganti baju"


Ya Allah, ini orang ranking 1 dari SD harusnya ngerti dong arti kata "GUE ENGGAK MAU. MAKASIH."

Hp saya pun berbunyi lagi. Hadeehh, ganggu mimpi indah saya aja deh!


Ucrin Doni calling

Dhoni: Bot, gue sama Mila udah di depan rumah lu.
Saya: Kan gue udah bilang gue ga mau ikut.
Dhoni: Ih, gue udah masuk rumah lu nih. Udah di depan pintu.
Saya: Ih Dhoni, gue kan cuma pake daster.
Dhoni: Makanya cepetan lu ganti baju. Gue tungguin di depan.
Saya: Ah, gue males Don!
Dhoni: Bhoti, gue udah bilang sama ibu lo nih. Katanya lo harus ikut olahraga. Udah cepetan ganti baju!

Saya: (sambil ngintip ke luar kamar) Mbak, di luar beneran ada temen saya nggaaakk?
Pembantu: Ada!


DEMI SYAITHON CELANA DALAM!!


Bener-bener dah tuh anak dua!
Oke! Ganti baju, temuin si Dhoni-Mila, dan bilang dengan kata-kata tegas:
"GUE LAGI KANGEN-KANGENAN SAMA BANTAL GULING GUE! TITIK"

Sampe di hadapan si Dhoni-Mila yang udah pada ngejogrok di teras dan udah berniat hati menyuarakan kalimat di atas yang udah dirancang sedemikian rupa, tiba-tiba aja si ibu nongol di belakang sambil bawain sepatu dan kaos kaki di selipannya.


Ibu: Nih kamu olahraga sana! Daripada kamu tidur. Tuh pake sepatu sama kaos kaki!
Dhoni-Mila: (tersenyum puas)


Kurang asem!
Semprul!
Dasar ga elit!
Pemaksaan dunia-akhirat!


Saya dibawa -secara paksa- ke UI. Disuruh lari -secara paksa- ngiterin rotunda 3x (tapi saya sukses uring-uringan dan cuma jalan kaki). Main bulutangkis -dipaksa juga- 2 lawan 1 dengan raket yang (sengaja) udah disiapin Mila buat saya.
Mana saya belom mandi, belom sikat gigi, belom cuci muka, ga pake deodorant, ga pake cologne atau wangi-wangian lainnya. Bener-bener bangun tidur!


Heee, pada akhirnya emang saya menikmati permainan bulutangkisnya. Udah lama ga main bulu yang ditangkis-tangkis ini. Tapi tetep aja. Penjemputan paksa pagi-pagi ini menghancurkan suasana great-time saya yang seharusnya masih meringkuk di bawah selimut Harry Potter tersayang.



Pagi ini saya jadi bau asem. Seasem badan saya yang bercucuran keringat dan belom mandi. Bodo amat! Siapa suruh ngejemput (paksa) saya pagi-pagi bangun tidur?! (masih keki)


Mila: Bot, kita mau bikin olahraga rutin setiap Sabtu pagi. Jadi lo minggu depan siap-siap kita jemput lagi ya! Hehe..

Jumat, 09 Juli 2010

Lirihan Hati Ketika Emosi Memuncak


HARI INI GUE MAU MARAH-MARAH!!
 
EMOSI GUE MEMBUNCAH!!

RASANYA MAU NGOMONG:
air besar
musuhnya kucing
saudaranya celeng hutan
kera sakti

KENAPA ADA ORANG KAYAK GITU DI DUNIA???

DASAR PENJAJAH!!

PENJAHAT HATI MANUSIA!!

PENJERUMUS API NERAKA!!

GUE BENCI SAMA LO!!

YOU'RE SO DAMN-MORON-BASTARD!!

Rabu, 07 Juli 2010

GA BOLEH KALAH SAMA PENYAKIT

Hari ini saya sakit
Hm, sebenernya udah dari hari Sabtu kemaren saya bersin-bersin berkepanjangan. Dilanjutkan  dengan rasa not delicious body yang membuat saya ingin cepat-cepat meringkuk di kasur. Kemudian berujung pada hari Selasa yang membuat saya tepar dan migrain yang menyebalkan, plus KEUJANAN!!
Bukan karena ga bawa payung. Tapi lebih diakibatkan karena pengen cepet sampe rumah, terus bela-belain keluar duit jeban buat ongkos naek ojek dari Pondok Cina, di tengah jalan malah ujan deres ga nanggung-nanggung. Yang nyebelin adalah ni ujan ga diperkirakan datengnya, karena langit terang-benderang sinarnya menyilaukan! Aneh banget kan ni cuaca. Ga tau efek global warming apa emang Tuhan lagi menguji saya, apakah masih suka bandel kalo dikasih sakit apa berubah jadi anak manis tak berdaya?

Hm..

Sakit.

Sesuatu yang pernah jadi musuh saya 1 tahun yang lalu.


Senin, 1 Juni 2009
Ada 2 hal yang sedang saya nantikan saat itu. Ulang tahun pacar saya tanggal 8 Juni dan deadline pengumpulan skripsi/tugas akhir (TA) tanggal 15 Juni. Sebagai pacar yang baik, saya berniat memberikan kado ultah buatan sendiri. Maka saya meluangkan waktu saya untuk membuat kado tersebut. Di satu sisi saya tidak boleh menyia-nyiakan waktu saya yang begitu berharga untuk ngebut TA.
Jadi saya membagi waktu saya. Pagi sampai malam hari saya fokus TA, sebelum tidur saya cicil pembuatan kado abang saya itu.
Begitu terus setiap hari, sampai saya ga sadar kalo kesehatan mulai menurun. Awalnya cuma badan anget-anget dikit sama tenggorokan sakit. Saya pikir cuma gejala flu. Lama-kelamaan suhu badan semakin meninggi. Tapi saya masih belum khawatir juga karena suhu badan panas-turun-panas-turun. Ketika badan panas, saya istirahat. Tapi pas turun, saya kembali beraktivitas. Begitu seterusnya.
Sampe tanggal 7 Juni malam. Kado si abang belom kelar. Tapi saya tepar. Badan panas tinggi. Akhirnya saya memutuskan untuk tidur dulu sebentar. Saya terbangun jam 11 malam lewat sekian. Sambil menyelesaikan kado si abang dengan suhu badan yang masih tinggi, saya menunggu tepat pukul 00.00 WIB untuk mengucapkan selamat.


Senin, 8 Juni 2009
Setelah menyelesaikan kado abang yang hasilnya tidak memuaskan dan mengucapkan selamat ultah tepat jam 00.00, paginya suhu badan saya turun lagi. Jam 7 pagi saya bersiap-siap berangkat ke kampus untuk menyelesaikan TA dengan membawa kado si abang yang sudah terbungkus rapi.
Sorenya, tiba-tiba aja di kampus suhu badan meningkat lagi. Padahal niatannya waktu itu mau nyamperin si abang ngasih kado.
Kebetulan di kampus ketemu si Rifda Kamila. Terus akhirnya timbul ide buat nitipin kado si abang ke Rifda. Sayang, si Rifda ga mau. Katanya kalo something special dari pacar harus ngasih sendiri ga boleh diwakilin.
Yaa, karena waktu itu kondisi badan tak tertahankan lagi, akhirnya saya ga jadi ngasih kado hari itu.



Kamis, 11 Juni 2009
Salah satu tante saya main ke rumah. Melihat saya yang sedang tertidur, iseng dia memegang kening saya. Panas tinggi. Langsung beliau menelepon bapak saya. Marah-marah. "Gimana sih anaknya sakit ga tau! Itu badannya panas tinggi! Harus dicek darah! bla bla bla"


Jumat, 12 Juni 2009 pagi
Ibu: Kamu ganti baju sekarang, kita ke rumah sakit. Kamu harus cek darah!

-GAWAT!!-

Dokter: Ini sudah positif DBD, harus diopname, ga bisa rawat jalan.
Saya: Tapi saya lagi deadline tugas akhir dok.. (mata berkaca-kaca)
Dokter: Ya mau gimana, trombosit kamu rendah sekal, badan kamu panas sampe 39 derajat!
Saya: Hari Senin besok TA saya harus dikumpulin dok. Kalo engga ...
Dokter: Ya daripada kamu tambah sakit. Kamu harus diopname sekarang juga. Kondisi badan kamu udah sangat lemah.
Ibu: Ya sudah, gapapa. Kesehatan kamu kan lebih penting, TA bisa kamu tunda semester depan.

Tes.. Tes.. Sambil menelepon dosen pembimbing TA saya, air mata saya jatuh. Kenapa pada akhirnya saya harus menyerah oleh penyakit ini? Kenapa saya harus kalah oleh si Aedes Aegypti syomfret itu? Saya tidak bisa lulus tepat waktu.

5 hari saya dirawat. 5 hari saya menerima suntikan setiap Subuh di bagian lengan kanan saya  di titik yang sama hingga berwarna biru kehitaman. Yang awalnya saya masih kebal terhadap suntikan, lama-lama saya tidak tahan lagi. Saya muak dengan jus-jus jambu murni yang harus saya minum. Gara-gara cairan infus dan banyaknya jus jambu serta air putih yang harus saya konsumsi, saya bolak-balik ke WC. 
Catatan: saya ke WC tidak ditemani siapapun. I do it myself. Dengan selang infus yang masih tertancap di tangan. Saya ga mau jadi manja gara-gara penyakit
GA LAGI-LAGI MASUK RUMAH SAKIT!!


Minggu, 14 Juni 2009
Erwin Fajrin sesama anggota persaudaraan Ucrin datang menjenguk. Dia membawa kabar baik untuk dirinya, tapi menyebalkan menurut saya. Skripsinya sudah dikumpul, dan dia tinggal menunggu jadwal sidang. Yang makin menyebalkan, dia mesen mie ayam bakso dari kantin rumah sakit, dan makan di depan saya. Dan entah kenapa di mata saya saat itu sepertinya mie ayam bakso yang dimakan Erwin tampak lezat.

Tes.. Tes.. Iler saya pun jatuh.


Rabu, 17 Juni 2009
Yeiy! Akhirnya keluar juga dari tempat laknat ini. Walaupun dengan badan yang masih lemas tak berdaya. Setidaknya trombosit saya sudah melampaui batas normal orang sehat. Pulang ke rumah saya mau bersenang-senang. Saya tidak mau memikirkan TA saya hingga akhir bulan. Toh, saya dipastikan harus menambah 1 semester lagi. Tiba-tiba teringat bahwa kado si abang yang masih teronggok di dalam tas. Ya sudahlah. Ulang tahunnya sudah lewat. Toh kadonya ga bagus. Lebih baik buat koleksi pribadi saya aja. Tahun depan saya bikinin kado yang lebih bagus lagi buat si abang.


9 semester atau 4,5 tahun kuliah bukanlah sesuatu yang membanggakan. Tapi yang terpenting sekarang adalah saya sudah lulus dan berhak menyandang gelar S.Sos. Orientasi saya selanjutnya adalah MENCARI DUIT!
Hikmah yang saya ambil adalah saya tidak boleh kalah dengan penyakit. Karena kalau sekarang saya sampai sakit, taruhannya adalah absensi di kantor, yang mana bisa mengurangi gaji saya, dan itu harus saya hindari.

SEMANGAT SANTIKA!! Uhuk, uhuk, sroottt!!

Senin, 05 Juli 2010

Andy dan Mainannya, Saya dan Buku-Buku Saya

Kemarin, hasrat saya untuk menonton film di bioskop setelah sekian lama, akhirnya tersalurkan juga. Berdua sama pacar saya, akhirnya kami menonton film Toy Story 3 yang kata sebagian orang ending-nya membuat penonton menitikkan air mata. Terus terang saya lebih memilih film ini daripada Eclipse yang tiketnya selalu terjual habis -bahkan yang midnight- walaupun temen saya yang hobi nonton, si Diah Anggraeni, merekomendasikan film tersebut buat ditonton bareng pacar karena (katanya) banyak adegan ciuman.

PRET!!

Buat saya, film yang bagus ditonton bareng pacar bukan film-film romantis bangsanya Eclipse, Titanic, atau Romeo and Juliet yang bertitel "DEWASA". Tapi justru film-film kocak tapi ujung-ujungnya mengharukan kayak Karate Kid, Laskar Pelangi, Mr. Bean In America, atau film kartun kayak, UP!, Madagascar, Shrek 4, Toy Story 3, dkk. Alasan saya yaa.. karena lebih asik ketawa bareng terus ujung-ujungnya hanyut dalam suasana mengharu-biru, daripada hanyut dalam suasana romansa film terus kepengen kayak yang di film.


Balik ke topik awal. Toy Story 3. Terlepas dari alur cerita yang menggambarkan pengalaman Woody dkk, saya pribadi mengambil hikmah dari film tersebut kalo seiring berjalannya waktu, kehidupan pun akan berubah, dan kita ga bisa terus-terusan stay di satu tempat. Tokoh Andy dalam film Toy Story 1 dan 2 yang digambarkan masih anak-anak yang suka berimajinasi bermain dengan mainan-mainannya (Woody, Buzz, Mr. and Mrs. Potato, dr. Evil Chop Pork, dkk) , sekarang udah beranjak dewasa dan akan masuk Universitas yang ada di kota yang berbeda. Andy diharuskan memilih barang-barang keperluannya. Singkat cerita Andy merelakan semua mainannya termasuk mainan kesayangannya, Woody, untuk diberikan ke orang lain, seorang anak perempuan yang lucu.


Saya jadi ingat bagaimana masa kecil saya dipenuhi oleh buku-buku cerita bergambar, karena saya dari kecil amat suka sekali membaca. Dan Alhamdulillah saya memiliki orang tua yang mendukung hobi saya tersebut. Hampir setiap minggu saya diajak ke Gramedia Matraman (karena dulu di Depok belum ada Gramedia, bahkan Plaza Depok pun baru ada sketsa bangunannya). Bagi saya waktu itu, Gramedia Matraman adalah rumah kedua. Kalo saya dibawa ke sana, dipastikan saya akan menghilang di antara tumpukan-tumpukan buku anak-anak.


Ketika saya menginjak masa kuliah, kebetulan di kampus saya waktu itu ada kegiatan sosial untuk menyumbangkan buku, pakaian, atau sejumlah uang kepada anak-anak yatim. Saya diajak oleh seorang teman untuk menyumbang. Karena saya dulu termasuk golongan MSB (Mahasiswa Sering Bokek), saya tidak punya uang untuk disumbangkan. Begitupun dengan pakaian. Jangankan mau nyumbang, baju yang saya pake di rumah aja bekas punya bapak yang udah ga muat atau punya ibu yang udah gembel. 

Akhirnya saya memilih untuk menyumbangkan buku. Saya obrak-abrik lemari buku saya. Saya lihat ada lebih dari setumpuk buku-buku bergambar saya waktu TK dan SD dulu. Saya lihat satu-satu. Saya jadi kangen masa-masa kecil saya. Ada buku tentang Kipas Angin Tua, Kuda Kayu, Si Cacing, Mawar Merah dan Mawar Putih, Agus yang Nakal, dll. Saya buka lagi lembar demi lembar buku-buku tersebut. Saya ingat bagaimana saya selalu membaca ulang buku-buku tersebut hampir setiap hari, kapanpun saya mau, hingga saya hapal di luar kepala isi buku-buku saya dulu kata demi kata, tanpa membuka buku sama sekali (wew! cerdas sekali saya waktu kecil, tapi kebalikannya ketika besar). Saya teringat bagaimana ketika saya kecil sebelum tidur saya yang membacakan buku untuk ibu saya, bukan sebaliknya. Saya lebih menikmati membaca buku sendiri daripada dibacakan. Saya tenggelam dalam pikiran dan imajinasi saya tentang kisah-kisah dalam buku-buku cerita bergambar saya dulu.

Ah! Masa-masa itu.. Kangen.. Tapi buku-buku ini sudah terlalu banyak dan memenuhi lemari buku saya. Karena tidak pernah dibaca lagi seiring dengan bertambahnya usia saya, buku-buku itu kotor berdebu.
Dengan membulatkan tekad, saya ambil kantong plastik ukuran besar, saya masukkan buku-buku itu ke dalamnya, dan saya bawa ke kampus keesokan paginya.


Besoknya di kampus, teman saya yang sebelumnya ngajak nyumbang memberi tahu saya untuk menaruh buku-buku tersebut ke dalam sebuah box besar yang bertuliskan "Throw Your Old Books Here: untuk disumbangkan". Saya pun melangkah menuju box tersebut. Ketika saya akan menjatuhkan kantong plastik berisi buku-buku cerita bergambar tersebut, tiba-tiba saya dilanda keraguan. Buku-buku itu menyimpan kenangan saya waktu kecil. Ketika saya masih usia TK-SD. Ketika saya masih mencari tahu mana yang baik dan mana yang buruk. Ketika saya belajar bahwa makanan yang dirubung lalat bisa menyebabkan sakit perut. Belajar bahwa makan sayur bisa membuat badan sehat dan tinggi. Belajar untuk selalu berhati-hati di jalan raya. Belajar untuk selalu merawat tanaman dengan selalu menyirami setiap pagi dan sore serta memberi pupuk. Belajar untuk senantiasa hormat kepada orang tua. Belajar tentang kisah-kisah para Nabi dan Rasul sebagai contoh kehidupan kita untuk selalu ingat kepada Tuhan, tidak meninggalkan ibadah wajib seperti Sholat dan Puasa, selalu menolong orang yang membutuhkan tanpa pamrih, dan belajar untuk menghargai keyakinan orang lain walaupun berbeda dengan keyakinan kita.


Saya sedih. 
Dan ragu. 
Rasanya tidak ingin melepaskan begitu saja buku-buku ini.
Tapi kemudian saya ingat.


Life Must Go On

Saya ga mungkin lagi membaca buku-buku saya waktu TK-SD dulu dengan usia saya yang sekarang. Untuk apa lagi buku-buku ini? Toh saya sudah mengerti isi buku-buku ini. Buku-buku ini tidak terpakai lagi. Tidak ada space lagi di lemari saya untuk menampung buku-buku itu semua. Dan saat itu buku yang saya sedang butuhkan adalah Radio Production edisi V karangan Robert McLeish untuk tugas akhir.



Akhirnya saya menguatkan diri. Persis seperti Andy yang akan melepaskan Woody kepada orang lain. 

Life Must Go On

Saya percaya bahwa kepada siapapun buku ini akan disumbangkan, buku-buku cerita bergambar saya ini memiliki makna edukasi kepada pembacanya. Di luar sana, ada anak-anak yatim tidak mampu yang menunggu adanya buku-buku gratis untuk dibaca. Buku-buku yang bisa mengajarkan mereka tentang perbedaan baik dan buruk serta akibatnya melalui gambar-gambar.

Setelah pada akhirnya saya menaruh buku-buku cerita bergambar saya tersebut ke dalam box "Throw Your Old Books Here: untuk disumbangkan", berjam-jam kemudian saya berpikir:


Kalo saya simpan buku-buku cerita bergambar tadi kan masih bisa buat anak saya nantinya.


JRENG!!

*omong-omong saya geli sama tokoh Ken di Toy Story 3. Metros abis!