Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Minggu, 26 Juni 2011

Pilih Saya Atau Dia

Gara-gara anda, saya ga bisa tidur
Gara-gara anda, saya blank ngerjain skripsi
Gara-gara anda, saya habiskan waktu berjam-jam hanya untuk menunggu anda
Gara-gara anda, saya rela kehabisan pulsa untuk menelepon anda
Gara-gara anda, saya tinggalkan Tangerang menuju Depok
Gara-gara anda, saya keluar kostan malam-malam ke Sudirman
Gara-gara anda, saya sprint dari halte busway Manggarai ke stasiun demi mengejar kereta
Gara-gara anda, saya batalkan keikutsertaan Kang-Nong Tangerang
Gara-gara anda, saya jadi galau
Gara-gara anda, saya speechless
Gara-gara anda, semua gara-gara anda..
Siapa anda?!

Dan 'anda' itu saya, Santika Sari, putri Rasamala berusia 23 tahun 9 bulan.
Saya, wanita egois kelas wahid, keras kepala sepanjang masa, dan suka seenak jiwa.
Saya, tidak cantik, tidak terlalu pintar, berbadan gemuk, pendek, berwajah bulat tembem, gigi kelinci, sama sekali tidak bisa menjahit, dan kurang pandai memasak.

Saya ga tau kenapa laki-laki ini pada akhirnya mengalah.
Memutuskan untuk tidak mengikuti kompetisi Pemilihan Kang-Nong Tangerang tahun ini yang sudah direncanakannya berbulan-bulan lalu, bahkan mungkin tahun lalu.
Saya tau bahwa semua ini gara-gara saya, tapi saya kan juga ngasih pilihan supaya dia sendiri yang memutuskan.
Saya punya pandangan, sama seperti kalian dan yang lainnya yang memiliki pandangan subjektif.
Bahwa saya menilai untuk apa seorang laki-laki mengikuti kompetisi semacam ini?!
Bahwa apapun alasan positifnya tetap saya tidak bisa menerima hal tersebut.
Bahwa walaupun teman, adik, bahkan sahabat saya sendiri sering mengikuti kompetisi serupa, tapi bagi saya, sebagai orang yang saya spesialkan, saya pun juga ingin diistimewakan.
Saya tidak ingin ia melakukan hal yang saya tidak suka.

Alasan saya pun juga sebenarnya sepele, bahkan mungkin bagi sebagian orang tidak masuk akal.
Bagi saya kompetisi serupa hanya diperuntukkan wanita.
Laki-laki yang mengikuti ajang tersebut bagi saya tidak lebih karena narsisme, banci tampil, ingin dilihat, dan alasan-alasan lain yang serupa dengan alasan wanita yang mengikuti ajang tersebut.
Ditambah pula dia sudah pernah mengikuti kompetisi Kang-Nong Tangerang tahun 2006 dan menjadi finalis.
Jadi, untuk apa lagi dia ikut?! 

Apapun alasan yang ia kemukakan tidak saya hiraukan. 
Saya juga mengembalikan keputusan padanya.
Dan saya berikan pertimbangan untuk apapun yang dipilih, maka konsekuensinya kehilangan salah satunya.

Dan akhirnya Kamis, 23 Juni 2011 dia memberikan jawaban pilihannya.. 

Minggu, 12 Juni 2011

Media, Vendor, dan Kantor

Udah lama ga kabar-kabari soal bagaimana kehidupan saya. Jadi saya mau cerita soal bagaimana pekerjaan yang saya geluti saat ini.

Setelah melalui berbagai tahap tes masuk kerja, akhirnya saya berhasil melalui salah satunya yang paling banyak tahapan yang harus dilalui. Mulai dari tes bahasa Inggris, psikotes tertulis, psikotes wawancara, wawancara dengan user, tes kesehatan, sampai dinyatakan lulus untuk mengikuti masa pelatihan materi selama 7 hari dan OJT (On the Job Training) selama 3 bulan dengan masing-masing ada penilaiannya tersendiri. Alhamdulillah, udah melewati semua hal itu dengan berakhirnya masa OJT tanggal 8 Juni kemaren -tepat ultah ke-22nya si Mr. Buncit.

FYI, saya saat ini bekerja di suatu perusahaan bank swasta dengan penempatan pada bidang Komunikasi sesuai dengan background saya saat kuliah. Yang saya dapatkan saat ini bahwa banyak hal yang ternyata jauh lebih kompleks saat bekerja dibanding saat kuliah. Percayalah, pengalaman organisasi/kepanitiaan saat sekolah atau kuliah dulu amat sangat membantu. Teori-teori pelajaran hanyalah sekedar teori dan tidak ada apa-apanya dibanding keahlian dalam praktek.

Misalkan dalam membuat suatu Press Release. Tidak hanya sekedar menginfokan tapi kita juga harus tahu sekiranya apa yang diharapkan perusahaan dalam membangun image kepada publik melalui media massa. Atau misalkan lagi, menjalin kerja sama dengan pihak lain, kita tidak hanya terfokus pada proyek yang dijalankan saat itu saja, tapi juga harus sekaligus memikirkan bagaimana jangka panjangnya untuk perusahaan dan tetap mengedepankan prinsip ekonomi "pengeluaran minimum untuk pendapatan maksimum". Di sini dibutuhkan suatu strategi komunikasi dengan pihak-pihak yang telah bekerja sama dengan kita untuk relasi bisnis yang saling menguntungkan.

Dari sini saya belajar banyak bahwa untuk membangun suatu image yang baik dengan perusahaan, bisa dimulai dengan menjalin relasi oleh pihak-pihak media terutama dengan para wartawan. Misalkan kita mengundang wartawan media tertentu untuk press conference atau ketika ada event perusahaan. Dari sini bisa berlanjut dengan pemasangan iklan pada media tersebut, dan biasanya dengan media yang sudah menjadi 'sahabat' perusahaan kita bisa mendapat kemudahan dalam beriklan atau promosi.

Contoh lain misalkan ketika kita mencari vendor untuk suatu kebutuhan khusus. Pastinya kita akan mencari vendor dengan harga murah tapi bisa mendapatkan porsi sesuai keinginan kita. Di sini akan terjadi proses tawar-menawar antara kita dengan vendor. Strateginya bisa dimulai dari komunikasi atau cara berbicara yang ramah dan bersahabat dengan vendor. Sebelumnya kita harus tetapkan harga standar mengenai produk yang akan kita pesan. Kalau kita tidak tahu, kita bisa tanyakan pada rekan-rekan atau atasan yang lebih berpengalaman. Seandainya vendor meminta harga lebih dari yang kita minta, usahakan kita pun mendapat kelebihan dari produk yang kita pesan. Tentu saja dalam mencari vendor kita harus membandingkan antara vendor satu dengan lainnya mana yang menawarkan harga murah dengan hasil maksimal. Jika dirasa harga yang ditetapkan terlalu tinggi kita bisa mencari vendor lain.

Mungkin ada benarnya juga dalam bekerja itu bukan hanya untuk mencari penghasilan, tapi juga mendapat suatu pengalaman dan pelajaran berharga.

Sekian dulu untuk artikel blog kali ini. Untuk kali lain, akan saya share pengalaman lainnya mengenai kehidupan kantor dan printilannya.