Seseorang pernah mengajukan sebuah pertanyaan ke saya.
“Kalau disuruh milih, kamu lebih milih mana:
Dilahirin sebagai perempuan CANTIK tapi BODOH
atau
sebagai perempuan JELEK tapi CERDAS?”
Spontan saya jawab “JELEK tapi CERDAS”.
Orang tersebut menyanggah, “Menurut saya kalau untuk perempuan sih mendingan CANTIK tapi BODOH. Karena pada kenyataannya direktur-direktur perusahaan lebih banyak yang menerima perempuan-perempuan CANTIK yang GA CERDAS ketimbang yang JELEK walaupun CERDAS.”
Haha. Pernyataan yang menurut saya hanya mengandalkan pandangan yang terlalu sempit dan dangkal dan tidak disertai keakuratan data secara statistik.
Mungkin benar sebagian pekerjaan membutuhkan kecantikan dan kemolekan tubuh tanpa perlu otak yang cerdas atau pendidikan akademis yang tinggi. Contoh: Model, Peragawati, Artis, Bintang Film,dll.
Atau mungkin pekerjaan seperti Sekretaris, tapi itupun menurut saya menjadi seorang Sekretaris pun juga harus perlu kepiawaian manajemen dan administrasi.
Kasarnya nih, menurut saya, perempuan CANTIK tapi BODOH sangat mudah dipermainkan oleh para lelaki hidung belang. Ga sedikit pada akhirnya perempuan-perempuan CANTIK yang BODOH itu hanya menjadi korban laki-laki yang setelah ‘manis’-nya dihisap, ‘ampas’nya dibuang.
Tapi kalo perempuan CERDAS, mau se-JELEK apapun, dia tau strategi untuk menjadi someone. Perempuan CERDAS tau bahwa penampilan itu memang penting, tapi bukan segalanya. Ada beberapa hal yang ga bisa dinilai hanya melalui first impression yang hanya mengandalkan mata, tapi juga melalui second, third, fourth, fifth, and uncounted impression yang turut mengandalkan perasaan, ketertarikan, kenyamanan, dan ke-klop-an.
Perempuan CERDAS punya harga diri untuk ga bisa dibodohin siapapun, ga bisa ada yang mempermainkan, dan ga mau cuma jadi ‘boneka’ para lelaki, tapi… perempuan CERDAS akan menyanggupi kalo menjadi partner para lelaki.
Perempuan CERDAS tahu bahwa ke-CANTIK-an is not everything and there’s so much things above it.
Perempuan CERDAS paham bahwa ke-CANTIK-an itu tidaklah abadi. Ia paham bahwa semakin bertambahnya usia, semakin bertambahnya kerutan di wajah, semakin membesarnya kantung mata, semakin rapuhnya tulang, maka ke-CANTIK-an pun akan semakin pudar.
Tapi ke-CERDAS-an tidak akan larut oleh apapun. Justru, semakin tua seorang perempuan, semakin banyak pengalaman dan wawasan, maka ke-CERDAS-annya pun akan semakin terasah.
Perempuan JELEK tapi CERDAS tahu bagaimana cara untuk menjadi CANTIK
sebaliknya
perempuan CANTIK tapi BODOH tidak tahu bagaimana cara untuk menjadi CERDAS
R. A. Kartini ketika meneriakkan gerakan emansipasi bukan untuk memperjuangkan ke-CANTIK-an, tapi ke-CERDAS-an perempuan.
Seorang teman menanggapi:
“Kalo JELEK tapi CERDAS mah bisa dandan atau operasi plastik. Kalo CANTIK tapi BODOH, emang bisa operasi otak???”