Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Rabu, 19 Mei 2010

Tahap-Tahap Intimasi dengan Pasangan


Suatu ketika di pertengahan tahun 2008, ketika mengalami masa-masa “stress tapi menyenangkan”, kami para pengurus MBUI saat itu melakukan refreshing otak dengan bertamasya ke Margo City hingga larut malam. Nah, kebetulan waktu itu Margo City-nya udah mau tutup tapi kitanya belom mau pulang, maka jadilah kita nongkrong di trotoar depan Margo deket angkot-angkot ngetem sambil membicarakan hal-hal yang menurut kami layak untuk diperbincangkan.

Tema obrolan kita saat itu adalah mengenai SEX. Kenapa tulisannya mesti di-CAPS LOCK dan bold?? Saya juga kurang paham sama kemauan jari-jari tangan saya yang mengetik ini. Kadang suka iseng pencet CAPS LOCK dan ctrl-B.

Anyway, yang menjadi pembicara utama saat itu adalah mantan PO GPMB 2008, mbak Putu Ayu Widhi Lestari. Beliau menjelaskan panjang x lebar = LUAS mengenai SEX. Untuk saya yang masih polos dan lugu, apa yang dijelaskannya merupakan suatu bentuk edukasi karena selama ini saya kurang paham. Apalagi saat itu status saya masih single and very happy. Masih sok belom ngerti apa itu “pacaran”, seperti apa bentuknya, ngapain aja, and the bla and the bre.

Karena kondisi saya itulah, mbak Putu menyarankan kepada saya jika pada suatu hari udah “dimiliki” sama seseorang, supaya lebih menjaga diri. Karena perempuan itu memiliki suatu harga yang tidak bisa dinilai oleh apapun. Jangan sampai karena terlalu cinta lalu memberikan segalanya buat “sang pemilik”. Toh, dia pun belum menjadi suami sah jadi untuk apa jika hubungan dalam berpacaran terlalu intim. Itu inti yang saya tangkap dari wejangan-wejangannya mbak Putu.

Kemudian mbak Putu menjelaskan bahwa dalam berhubungan dengan pasangan terdapat tahap-tahap intimasi. Pertama, pegangan tangan. Kalo saya pribadi sih mengartikan ‘pegangan tangan’ itu sebagai tanda ‘menjaga’.Yaa, buat tahap yang ini sama mami, papi, dedek juga suka pegangan tangan kan. Lebih jauh lagi, dari tahap ini bisa berlanjut ke rangkulan. Kayak kita sama sohib CSan kan suka saling merangkul tanda persahabatan noh.

Kedua, kissing. Dari cipika-cipiki-jidat-bibir-leher lalu makin lama turun ke bawah. Nah, cium bibir pun ada versi tersendiri. Versi yang biasa aja, bibir ketemu bibir. Tapi ada juga istilah French Kiss yang sambil memainkan lidah. Dalam bayangan saya, yang dimaksud ‘memainkan lidah’ di sini kayak ular berbisa yang menjulurkan dan menggetarkan lidah bercabangnya. Tapi teman-teman saya tidak sependapat dengan saya.
Lalu juga ada istilah cupang, ciuman yang memberikan tanda. Biasanya tahap ini dilakukan jika kissing yang dilakukan sudah lebih ke arah sensual dan TKP-nya di area leher ke bawah.

Ketiga, graping atau meraba-raba. Apaan yang diraba? Yaa, ga mungkinlah ya ngeraba-raba tas. Itu mah copet mau nilep. Biasanya lokasi TKP-nya daerah dada ke bawah, bisa belakang atau depan. Bahkan pada tahap ini bisa jadi ‘si alat peraba’ menjalar-jalar masuk ke ‘liang lahat’. Ini ga cuma dilakukan dari cowo ke cewe, walaupun pelaku utama biasanya kaum Adam. Bisa juga dari cewe ke cowo.

Keempat, peting atau menggesek-gesekkan alat kelamin ke pasangan. Namun pelaku dan/atau pasangannya masih memakai baju atau setidaknya ada kain yang menjadi hijab pada saat peristiwa penggesekan tersebut.

Kelima, penetrasi. Naaah, ini nih yang paling bahaya. Bisa menghadirkan orang ketiga. Kamu-kamu sekalian ada di dunia juga akibat tahap yang satu ini. Ga usah dijelaskan lebih jauh, saya yakin anda-anda semua lebih expert dari saya soal yang satu ini.


Kesimpulannya, dalam menjalin hubungan dengan pasangan, setiap orang punya batasannya sendiri. Ada yang cukup pegangan tangan aja, ada yang menganggap cuma kissing it’s fine asal ga berlebihan, ada yang bebas-bebas aja penetrasi, bahkan ada yang ga mau ngapa-ngapain. Itu semua tergantung dari bagaimana caranya bersikap dalam koridor norma-norma yang diyakini.

Sabtu, 01 Mei 2010

Jenis-Jenis Kelainan Seksual

Tertarik secara seksual pada lawan jenis adalah hal yang lumrah bagi setiap orang. Namun jika bentuk ketertarikan seksual itu berbeda dengan umumnya, bisa dikategorikan sebagai sesuatu yang 'menyimpang' bagi masyarakat. Hal ini disebut dengan deviasi seksual atau kelainan seksual. Ada berbagai macam jenis yang dikategorikan sebagai bentuk kelainan sosial, antara lain:

Homoseksual dan Transvestitism

Keduanya merupakan kelainan seksual berupa menyukai sesama jenis kelamin. Pada laki-laki disebut gay dan pada wanita disebut lesbi. Perbedaannya, homoseksual tidak memiliki keinginan untuk menampilkan diri seperti perempuan, sedangkan transvestitism ingin tampil selayaknya perempuan.

Sadomasokisme dan Masokisme
Sadomasokisme adalah penyimpangan seksual yang mendapat kenikmatan seks setelah menyakiti pasangannya, biasanya hal ini dilakukan oleh kaum pria. Sedangkan Masokisme adalah kelainan seks yang menikmati seks jika terlebih dahulu disiksa oleh pasangannya. Kebanyakan masokisme dialami oleh perempuan dan merupakan akibat dari sadomasokisme yang dilakukan pasangannya.

Pedophilia
Berhubungan seks atau menyukai kontak fisik yang merangsang dengan anak di bawah umur. Pedophilia terdiri dari dua jenis, yaitu: Pedophilia Homoseksual dan Pedophilia Heteroseksual.

Incest
Hubungan seks dengan sesama anggota keluarga yang memiliki relasi kuat. Misalkan, ayah dengan anak perempuannya.

Ekshibisionis
Senang memperlihatkan alat vital kepada orang lain. Pelakunya akan terangsang jika melihat orang lain takut, jijik, terkejut, dsb. Biasanya terjadi pada laki-laki dengan objeknya wanita. Untuk menghadapi orang seperti ini diperlukan sikap yang tenang, tidak peduli, bahkan kalau bisa memberikan kesan ‘remeh’ terhadap pelaku, bahkan lebih bagus lagi kalau "dedek"-nya disentil. KAPOK DIA!!

Sodomi 
Berhubungan seks melalui pan*a*. Pelakunya sudah pasti kaum lelaki. Objek bisa laki-laki juga atau perempuan, bisa jadi anak di bawah umur, orang dewasa, atau tua renta bangkotan.

Voyeurisme
Mendapatkan kepuasan seksual dengan melihat atau mengintip orang lain yang sedang melakukan hubungan suami isteri (scoptophilia), sedang telenji atau sedang mandi.

Frotteurisme
Mendapatkan kepuasan seks dengan menggesek-gesekkan alat vital ke tubuh perempuan di tempat umum, Biasanya terjadi di sarana angkutan publik yang paling banyak penumpang berdesak-desakan seperti kereta atau bis.

Fetishisme
Menyalurkan kepuasan seksnya dengan benda-benda mati (masturbasi dong?) seperti rambut, pakaian dalam, aksesoris, kain sutera, sepatu, saputangan, minyak wangi, atau stocking yang terkait dengan jenis kelamin lain. Biasanya benda-benda tersebut diperoleh dengan cara mencuri.

Necrophilia
Suka berhubungan seks dengan mayat. Bisa juga dilakukan dengan membunuh korban terlebih dahulu lalu berhubungan seks dengan jenazah korban tersebut. Bisa dipastikan penderita kelainan ini memiliki keberanian tingkat tinggi (seks sama mayat gitu loh).

Bestially dan Zoophilia
Suka berhubungan seks dengan binatang seperti kambing, kerbau, sapi, kuda, ayam, bebek, anjing, kucing, dll. Sedangkan zoofilia adalah kelainan seksual di mana seseorang terangsang melihat binatang yang sedang ‘kimpoi’.



Dari jenis-jenis kelainan seksual di atas, adakah dari kalian yang -mungkin- mengalami salah satunya? 

Woman with High Level Prestige


I would never call your name, even I saw you from far
I would never send an sms, even I wanted to know what you are doing right now
I would never phone you, even I missed your voice 
I would never say "I love You", even I always think about you
I would never come to your event, even I haven't seen you for along time and wished to meet you just for a while

Because I'm a woman with high level prestige.
I honor my gender's self esteem.
I would never do a thing that my mind and my ego have compromised that it is just a silly.


But...
I would pray for your happiness
I would support for your success
I would come anytime you need me and give my sweetest smile




Here it is,
Strong but not wild
Slow and easy
Heart and soul so completely
and this is it... the way I love you

*inspired by "I Love The Way You Love Me" Boyzone