Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Minggu, 24 April 2011

Sushi


Entah kenapa saya suka makan sushi very much. Walaupun ga semua menu saya suka karena kebetulan saya orang yang suka pilih-pilih makanan, tapi saya sangat menikmati menu sushi yang saya pesan. Buat saya, harus pintar-pintar memilih restoran sushi karena tidak semua racikan sushinya cocok untuk lidah. Berikut daftar restoran sushi yang pernah saya kunjungi plus perasaan saya secara subjektif akan kualitasnya:

Sushitei 
Ga ada orang yang meragukan kualitas rasa, ragam jenis makanannya, pelayanan, tempat, dan suasananya. Mulai dari aneka sushi, ramen, bento, dan jenis makanan Jepang lainnya plus aneka beverages-nya semua oke. Khusus untuk pemesanan minuman Ocha seharga Rp 9.000,- tanpa diminta akan direfill oleh waiter/waitress kecuali kita bilang "ga usah". Kita juga bisa minta tambahan mayonnaise gratis. Suasana yang cozy dengan lampu temaram dengan struktur interior yang berbeda antara resto Sushitei di satu tempat dan lainnya membuat jika desain interior Sushitei unik. Sushitei ada di tempat yang cenderung diperuntukkan golongan menengah ke atas kayak PIM, GI, Plaza Indonesia, Gandaria City, Senayan City. Ga heran kalo harganya juga buat golongan menengah ke atas. Itu belom termasuk PPN 10% (yang mana katanya harusnya udah diapusin sama Pemda DKI, nyatanya setau saya cuma diterapin sama CFC Stasiun Kota) plus service 5%. Yang artinya ada tambahan 15% dari harga asli untuk dibayarkan. Mungkin hal ini juga dikarenakan Sushitei yang menjamin kenyamanan konsumen dan kualitas restoran. Dan menurut saya, harga tersebut juga worted karena sebanding dengan rasa yang didapatkan dari setiap menu yang disajikan.

Ichiban
Target konsumen Ichiban sepertinya menyasar pada golongan menengah ke atas. Dilihat dari range harga yang disodorkan per item menu. Namun tidak seperti Sushitei yang memberikan charge 15%, Ichiban hanya mengenakan 10% untuk PPN. Saya pribadi baru menemukan Ichiban sushi di Margo City. Ga tau selebihnya mungkin ada cabang-cabangnya lagi di lokasi lain, jadi penilaian saya ini berdasarkan kualitas Ichiban Margo yang pernah saya kunjungi. Aneka jenis menu yang disediakan banyak layaknya Sushitei. Namun dikarenakan mungkin dari pihak Margo City spot yang diberikan tidak terlalu luas, sehingga tata ruangnya tidak seluas Sushitei. Untuk suasana, kebalikan dari Sushitei, Ichiban menggunakan lampu terang namun hal ini saya rasa tidak mengurangi kenyamanan. Untuk kualitas rasa –maaf- jika ekspektasinya dibandingkan dengan harganya, saya rasa terlalu berbeda. Menurut saya, letak kelebihan menu itemnya ada pada Bento dan Miso Soup. Karena selain komposisi Bento yang beraneka ragam, rasanya juga enak. Selain itu, jika minta tambahan mayonnaise –sama seperti Sushitei- tidak dikenakan biaya. Untuk pemesanan Ocha, sayangnya kita mungkin harus agak sedikit inisiatif memanggil waiter/waitress jika ingin minta refill. Untuk menu lainnya, hmm.. menurut saya jika ada kuesioner khusus penyuka sushi, Ichiban perlu mendengarkan setiap saran dan kritik.

Sushinest
Di sepanjang jalan Margonda Depok, sekarang bisa ditemui berbagai restoran sushi. Salah satunya Sushinest, yang ada di dekat gapura “Selamat Datang di Kota Depok”, nyelip di antara warung SS dan Soto Gebrak. Dilihat dari tata ruangnya, Sushinest spotnya kecil sekali, paling kecil di antara semua resto sushi yang pernah saya kunjungi. Baik indoor maupun outdoor masing-masing terdiri dari 4 meja yang masing-masing meja terdapat 4 kursi. Jadi total hanya ada 8 meja di resto tersebut. Bagi saya, kasihan sekali bagi pengunjung yang mendapatkan spot outdoor karena mesti berhadapan dengan jalan raya, belum lagi panas yang menyengat atau jika hujan deras. Kalau melihat ragam menu seperti Sushi dan Ramen, memang hanya sedikit. Bahkan tidak ada menu Bento. Tapi kualitas rasanya adalah favorit saya sepanjang Margonda. Dengan settle target market adalah mahasiswa sekitar Margonda yang memang banyak kampus (UI, Gunadarma, BSI, dan lain-lain) selain harganya yang murah (bahkan mungkin termurah), porsi setiap menu lebih banyak, dan size sushi setiap item juga  lebih besar. Sayangnya jika kita minta tambahan mayonnaise akan dikenakan charge Rp 2.000. Ada 2 jenis mayonnaise yang ditawarkan: pedas atau tidak. Tapi sebenarnya jika kita tidak meminta tambahan mayonnaise pun, setiap item sudah dibumbui dengan mayonnaise berlimpah. Untuk pemesanan Ocha dengan gelas besar seharga Rp 4.000,- bisa direfill. Namun –sama seperti Ichiban- kita mungkin harus agak sedikit inisiatif memanggil waiter/waitress jika ingin minta refill.

Takarajima
Salah satu resto sushi yang juga berada di Margonda Depok. Letaknya berada di deretan pinggir jalan dekat gang Sawo atau biasa disebut Kober. Jika dilihat dari tempatnya, Takarajima memiliki nilai lebih dengan lampu yang agak temaram dan suasananya yang cozy. Besar ruangan lebih besar dari Sushinest namun lebih kecil dari Ichiban. Ada spot indoor dan outdoor juga, namun lagi-lagi saya sarankan untuk indoor karena lokasinya di pinggir jalan langsung sehingga mengurangi kenyamanan jika terik matahari sedang ‘galak’ atau hujan lagi cengeng banget-bangetan. Harga menu yang dipatok juga harga mahasiswa, tapi masih sedikit di atas Sushinest. Soal porsi, sama banyak dan size-nya dengan Sushinest. Sama seperti Sushinest yang memberikan charge untuk tambahan mayonnaise, begitupun dengan Takarajima, kalo ga salah sih sekitar Rp 3.000,-. Untuk pemesanan Ocha yang disajikan dengan gelas ukuran sedang seharga (lagi-lagi kalo ga salah) Rp 7.000,- pengunjung juga bisa minta refill. Pada dasarnya aneka jenis sushi dan ramen sama dengan Sushinest, namun ditambah dengan adanya ragam menu Bento yang rasanya biasa saja, bahkan menurut saya sup Miso-nya sepertinya ada rasa yang kurang.

Rock n Roll
Resto sushi yang juga berada di jalan Margonda Depok ini agak sedikit jauh dari 2 resto sushi sebelumnya, tepatnya di daerah Pondok Cina, sederet dengan barisan Margo City dan Gramedia. Besar ruangan kira-kira seluas Takarajima namun tidak ada ruangan outdoor. Sayangnya ketika saya berkunjung ke sana AC tidak menyala entah mati atau memang dinginnya yang tidak terasa sehingga saya merasa sumpek. Jenis menunya sedikit, porsi dan ukuran yang disediakan juga lebih kecil dengan harga yang bahkan di atas Takarajima. Selain itu, soal rasa untuk sushi biasa saja tidak ada yang istimewa, dan untuk menu lainnya seperti sup Miso saya pikir ada baiknya jika resto ini banyak belajar dari resto-resto lainnya. Kelebihannya ada pada mayonnaise yang jika kita minta tambahan –yang akan dikenakan charge Rp 4.000,- per item- ditawarkan 2 jenis mayonnaise seperti di Sushinest.

Sushiya
Terus terang saja saya baru mencicipi secuil sushi karena waktu itu kebetulan nyamperin teman yang lagi makan di resto ini. Waktu itu kata temen saya rasanya ga kalah dengan Sushitei dan harganya juga lebih murah. Saya cicip sedikit potongan sushi terakhir temen saya dan memang rasanya enak. Sayangnya harganya tidak saya ketahui pasti. Ruangannya juga ada indoor dan outdoor, namun khusus outdoor pengunjung tidak perlu khawatir karena sudah dirancang sedemikian rupa agar pengunjung tetap merasa nyaman dan adem. Sayangnya ketika di lain hari saya berkunjung ke sana untuk mengeksplor menu-menu yang ditawarkan, resto ini tutup. Ga tau ada event apa, yang jelas jam 3 sore di hari Selasa waktu itu resto ini tutup.

Sushi Groove
Jujur saya belum pernah ke resto sushi ini. Tapi berdasarkan testimonial temen-temen yang pernah ke sana, Sushi Groove sekelas dengan Sushitei. Mengedepankan kualitas dan kenyamanan pengunjung, dengan target pasar golongan menengah ke atas, sudah dapat dipastikan Sushi Groove menawarkan aneka menu Sushi, Ramen, Bento, dll dengan harga yang memang untuk menengah ke atas. Kualitas rasanya juga tak kalah enak dengan suasana resto yang menyenangkan, selain itu resto ini memberikan penyajian menu yang berbeda dengan resto sushi kebanyakan. *(jadi penasaran)




Sushi Love


Sushi special buat si Abang yang waktu itu ulang tahun.



4 komentar:

  1. kalo blm prnh mending jgn comment

    BalasHapus
    Balasan
    1. Siapa nih komen ga enak tanpa nama?

      Penulis sebelum nulis pastinya udah survey dulu kaleee dan gue yang nemenin penulis buat nyobain semua sushi yang udah di tulis di atas.

      Yang Anonim maksud belum pernah apa? Sushi Groove sama Sushiya? Penulis emang belum nyobain pada waktu nulis, tapi gue udah dan gue mengamini yang penulis tulis di artikel ini.

      Kalo ga ada dasar dan ga berani nyebut identitas mending jangan comment deh!!

      Hapus
  2. Kalo sekarang udah pernah sih ye.

    BalasHapus
  3. mana pic sushinya? hyaa review yang aneh..

    BalasHapus

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.