Visa Austalia tidak diurus oleh Kedubes Australia, melainkan melalui pihak ketiga yaitu VFS Global yang berada di Kuningan City lantai 2. Sebelumnya kami persiapkan dahulu dokumen kelengkapan berupa:
1. Download form aplikasi 1419 khusus untuk turis biasa dari situs berikut atau bisa langsung ke link ini. Setelah itu diisi dengan jujur dan penuh khidmat dan hati-hati. Pengisian form ini juga berlaku untuk bayi sekalipun.
2. Paspor lama yang masih berlaku minimal 12 bulan.
3. Pasfoto 4x6 sebanyak 2 lembar dengan backgroud warna putih. Untuk yang berjilbab tidak perlu memperlihatkan kuping, tapi pakailah jilbab dengan model yang tidak menutupi rahang. So, jilbab model antem (anti tembem) gak berlaku.
4. Dokumen indetitas diri seperti fotocopy KTP, SIM, KK (jangan lupa bawa yang aslinya juga).
5. Surat keterangan kerja dari perusahaan/instansi tempat kita bekerja dengan keterangan:
a. bahwa kita adalah benar pegawai tetap (sebaiknya cantumkan pula jabatan kita);
b. lamanya kita berkunjung ke Australia (sebaiknya dicantumkan dari tanggal berapa sampai tanggal berapa);
c. jaminan bahwa kita akan kembali ke Indonesia untuk kembali bekerja (ini yang paling penting, karena surat keterangan ini dimaksudkan bahwa kita tidak bermaksud menjadi pekerja ilegal di Australia).
Apabila kita seorang wirausaha, maka perlu melampirkan SIUP perusahaan kita.
6. Slip gaji 3 bulan terakhir sebagai bukti kita memiliki penghasilan.
7. Garansi bank dan rekening koran 3 bulan terakhir. Pastikan sebelum cetak rekening koran, saldo rekening cukup untuk biaya hidup selama di Australia. Pastikan juga saldo rekening kita tidak tiba-tiba menggendut karena akan menjadi alasan penolakan visa. Usahakan rekening koran yang digunakan adalah rekening gaji/penghasilan kita.
8. Fotocopy bukti potong pajak 1 tahun terakhir untuk membuktikan bahwa kita tidak lari keluar negeri karena menunggak pajak.
9. Untuk anak-anak di bawah usia 18 tahun seperti Niqu, menggunakan form 1229 yang dapat dilihat di sini.
10. Mencantumkan tiket pesawat dan hotel yang sudah di-booking beserta itinerary perjalanan kita selama di Australia. Untuk tiket pesawat kami memang sudah beli sejak 1 tahun sebelumnya, sedangkan untuk hotel kami sengaja mencari yang free cancellation. Untuk itinerary kami hanya membuat kasarannya saja hari pertama ke mana, hari kedua ke mana, dst.
11. Surat sponsor apabila perjalanan/akomodasi kita ditanggung oleh kerabat di Australia. Pada saat mengisi form 1419, saya mengatakan bahwa salah 1 tujuan saya ke Australia adalah mengunjungi sahabat saya. Namun saya tidak mencantumkan surat sponsor karena saya pikir biaya perjalanan dan akomodasi kami selama di sana kami tanggung sendiri. Kami pun mencantumkan bukti booking hotel selama kami tinggal di sana. Si Babeh lebih cari aman dengan tidak mengatakan akan mengunjungi teman, hanya menuliskan berkunjung untuk refreshing dan liburan.
12. Membayar biaya visa sebesar AUD 135/orang. Atau jika dikurs ke rupiah sekitar Rp 1.5jt-Rp 1.6jt. Jadi untuk biaya visa bertiga kami habis sekitar Rp 5jt sudah termasuk dengan biaya admin. Biaya ini tidak dapat di-refund apabila visa kita ditolak, jadi diterima atau ditolak visa kita ya biayanya segitu. Beruntung buat yang diterima, apes buat yang ditolak.
Sebelum kami apply visa Australia, saya dan si Babeh mempelajari dulu pengalaman orang-orang yang permohonan visa Australia-nya ditolak. Berikut kesimpulan yang kami tarik sendiri yang biasanya menjadi alasan penolakan visa Australia seseorang:
1. Surat keterangan kerja kurang informatif. Biasanya dikarenakan surat keterangan kerja yang dibuat tidak mencantumkan kalimat jaminan yang menyatakan bahwa si pegawai akan kembali bekerja pada tanggal sekian. Atau tidak dicantumkan waktu kepergian dan kepulangan si pegawai.
2. Adanya aliran dana yang cukup besar tiba-tiba masuk ke rekening kita sehingga saldo rekening menggendut. Hal ini bisa menjadi pertanyaan pihak Australia. Bahkan seseorang yang tiba-tiba mendapat uang warisan di rekeningnya pun, akhirnya ditolak permohonan visanya. Apabila kita tau akan mendapat aliran dana yang cukup besar, usahakan dana tersebut masuk pada periode sebelum periode kita cetak rekening koran agar tidak dicurigai.
3. Tidak mencantumkan surat sponsor. Misalkan kita mau numpang di rumah kerabat kita di Australia. Cantumkan invitation letter dari kerabat kita tersebut yang mengatakan bahwa kita akan ditanggung akomodasinya selama di sana. Si kerabat juga harus mencantumkan statusnya di Australia sebagai apa, berapa lama, dan apakah rumahnya punya sendiri atau sewa. Jika rumah sewa, dicantumkan pula perjanjian sewanya, dsb. Ribeud! Saya lebih suka booking hotel yang free cancellation.
4. Tidak punya pekerjaan dan penghasilan tetap.
5. Untuk anak-anak/mahasiswa yang belum bekerja, tidak mencantumkan surat izin orang tua dan tidak ada surat keterangan siapa yang akan menanggung biaya perjalanan.
Proses apply visa sendiri dikatakan 14 hari kerja. Notifikasi diterima/ditolaknya visa kita adalah melalui email. Biasanya jika ditolak akan diinformasikan alasan penolakannya. Pada saat apply, Babeh dan Niqu mencantumkan email si Babeh untuk notifikasi status visa, sedangkan saya mencantumkan email saya sendiri. Pada kenyataannya, notifikasi status visa saya tetap dijadikan 1 bareng Babeh dan Niqu. Jadi jika yang apply 1 keluarga, cukup 1 email saja untuk bareng-bareng. Dan pemberitahuan bahwa visa kami diterima hanya 5 hari kerja :))))
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.