Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Sabtu, 23 September 2017

Pengalaman Pertama ke GATF - Harga Tiket dan Penentuan Tanggal

Melanjutkan postingan sebelumnya, saya masih kepengen bahas pengalaman saya ke GATF kemarin. Jujur saja perburuan tiket saya kali ini dibantu oleh salah seorang teman saya yang merupakan pegawai Garuda. Dia banyak membantu memberikan saya informasi soal penentuan tanggal dan membantu pada saat proses booking tiket sampai dengan tiket saya di-issued.

Berdasarkan informasinya, saya baru tau kalo ternyata tiket pesawat itu beda harganya tergantung dari jenis kelasnya yang dibagi sebagai berikut:

KATEGORI
KELAS
RATE
Economy
Y
Highest of all category
Economy
B

Economy
M

Economy
K

Economy
N

Economy Promo
Q

Economy Promo
T

Economy Promo
V

Super Saving Economy
S

Super Saving Economy
H

Super Saving Economy
L
Lowest of all category

Tabel di atas itu untuk tiket ekonomi standar di luar kategori First Class dan Business Class. Menilik dari tabel, yang paling atas adalah kelas tiket yang harganya paling tinggi, dan yang paling bawah adalah yang harganya paling rendah. Untuk kelas tiket dengan kategori Economy (Y, B, M, K, N) adalah harga tiket ekonomi normal tanpa promo/potongan/diskon apapun. Sedangkan kategori Economy Promo (Q, T, V) adalah harga tiket ekonomi normal yang didiskon/sedang promo seperti pada saat GATF ini. Kategori Super Saving Economy (S, H, L) adalah harga tiket spesial pada saat event promo, seperti pada jam-jam Happy Hours di GATF ini. Artinya harga tiket yang sudah promo kemudian didiskon kembali. Dan yang terendah dan paling banyak diincar dari itu semua tentunya tiket pesawat kelas L.

Lho kok dari masing-masing kategori itu masih ada pembagian kelas lagi sih?

Iya, karena semuanya ditentukan oleh tanggal keberangkatan. Untuk tiket-tiket keberangkatan bertepatan pada saat high season tentunya harganya lebih mahal daripada yang low season. Bisa ditebak, high season adalah musim liburan atau terdapat event khusus di tempat tujuan kita, atau sedang musim khusus yang dinantikan seperti pada saat musim semi. Makanya di sini kita mesti pintar-pintar cari tanggal.

Tips mencari tanggal supaya bisa dapet tiket termurah promo GATF adalah, cari tanggal yang jauh-jauh dari hari libur. Weekend, Jumat, tanggal merah, hari kejepit, dan H-1 sebelum hari libur adalah tanggal-tanggal yang harus dihindari. Selama GATF proses saya menentukan tanggal memakan waktu hampir 1 jam. Sebenernya saya sendiri sudah menyiapkan 6 opsi tanggal PP tapi sayangnya semuanya ada saja yang bentrok dengan hari libur, atau hari kejepit. Jadi saya tidak bisa mendapatkan tiket kelas L. Setelah berkali-kali ganti tanggal akhirnya dapet juga tanggal dengan harga tiket kelas L ke Korea PP sebesar Rp 4.6jt :)
*sujud syukur*

Btw, seorang temen kantor saya -sebut saja dia Rara, dan memang nama sebenarnya- di GATF Maret 2017 lalu berhasil dapet tiket PP ke Korea Rp 3.7jt aja! Sedangkan saya di GATF September ini dapetnya Rp 4.6jt. Infonya sih, memang GATF kali ini harganya lebih mahal dibandingin yang lalu. Saya gak tau juga kenapa.

Oiya, jika kita males atau gak sempet ke GATF, gak perlu dateng ke GATF buat dapetin tiket. Berdasarkan pengalaman sepupunya temen, cukup menghubungi travel agent yang menjadi peserta GATF 1-2 hari sebelum GATF dimulai. Kemudian lakukan prebooking tiket dengan memberikan nama sesuai paspor dan tanggal keberangkatan sekaligus pulang. Jangan lupa minta booking Happy Hours juga. Pada hari pertama GATF hubungi kembali si travel agent untuk proses selanjutnya. Cuma kalo kita pengen dapetin cashback sih gak bisa pake cara ini. Harus dateng langsung.

Selanjutnya mengenai ketentuan masa tinggal. Saya pernah blogwalking dan ada blogger yang menuliskan masa tinggal di negara Asia yang hanya 7 hari. Namun ada juga yang berpendapat bahwa hal tersebut tergantung dengan ketentuan visa yang kita dapatkan. Alhamdulillah saya mendapat pencerahan dari teman saya yang kerja di Garuda. Menurutnya salah 1 poin ketentuan pembelian tiket GATF adalah jarak antara tanggal keberangkatan dan tanggal pulang yang sudah ditentukan pihak maskapai. Tentunya hal inilah yang menentukan masa liburan kita di negara tujuan. Berikut info yang saya dapatkan:

RUTE INTERNASIONAL
LAMA HARI
Singapura
7
Kuala Lumpur
7
Bangkok
7
Mumbai
7
Hongkong
14
Guangzhou
14
Beijing
14
Shanghai
14
Chengdu
14
Tokyo
14
Osaka
14
Seoul
14
Sydney
14
Melbourne
14
Perth
14
Amsterdam
21
London
21

Dari tabel di atas, kira-kira contohnya kayak gini. Misal saya mau ke Melbourne. Antara tanggal keberangkatan yang saya pesan dengan tanggal kepulangan saya adalah 14 hari. Walaupun saya dapet visa 30 hari, tetap saja sesuai ketentuan pemesanan tiket pulang dan pergi pada saat GATF adalah 14 hari. Kalo diperhatikan, makin mahal harga tiket suatu rute, makin lama waktu penerbangan yang dibutuhkan, maka makin lama pula masa tinggal yang didapat. Yang jelas, hal di atas hanya berlaku untuk pembelian tiket rute internasional, dan tidak berlaku untuk rute domestik. Yaiyalah masa di negara sendiri dibatesin :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.