Aku mau pergi ke Singapuuuuuuurrrrrrr.. Yes, yes, yes! Akhirnya untuk ketiga kalinya naik pesawat. Setelah ke Padang dan Bali, ini saatnya si Putri Rasamala mengunjungi negeri orang, negeri sebelah, negeri tetangga, keluar negeri untuk pertama kali. Yiiiiiiiiiiiiii-HA!!!!
Senang. Senang. Senang.
Apalagi kalo perginya sama sahabat terdekat. Ber-4. Saya, Erwin, Mila, Dhoni. Pasti seru, pasti asik, dan pastinya we'll have a great time together. Apalagi belum ada satupun dari kami yang pernah keluar negeri. Belum ada yang pengalaman ke Singapura. Sama sekali ga make travel atau tour guide. Ini semua kami lakukan hanya bermodalkan rencana dan NEKAT!
Tapi kami ga sembarang nekat. Sebelumnya kami rencanain mau berapa lama di sana, mau ngapain aja, dan mau kemana aja. Abis itu tanya-tanya temen atau kerabat yang udah pernah ke sana. Nanya gimana caranya ke Singapura dengan biaya terjangkau. Nyari tau tiket promo penerbangan, searching penginapan murah, dan konsultasi sama orang-orang. Terus kami list anggaran pengeluaran selama di sana. Kami pun menetapkan biaya maksimum yang bisa kami jangkau untuk setiap post supaya kami ga terlalu boros, dan untuk realisasinya kami mencari harga yang paling hemat. Abis itu kami nabung dengan batas waktu tertentu.
Wuih, kalo inget gimana perjuangan ngerencanain ini semua, apalagi pas nabung, ngerasa kayak pejuang yang mendambakan kemerdekaan. Dalam waktu 5 bulan harus ngumpulin duit sampe 2 juta. Berarti sebulan harus nabung 400 ribu. Dengan gaji pas-pasan yang harus dikurangi sama kebutuhan sehari-hari ini-itu, pake pengorbanan ngirit selalu bawa makan siang ke kantor, bela-belain lembur hari Sabtu, plus ngajuin permohonan supaya uang cuti dibayarkan, akhirnya berhasil juga saya ngumpulin 2 juta.
Ga cuma duit, buat cuti liburan aja juga mesti pake pengorbanan. Jatah cuti 3 hari pas OJT yang seharusnya udah bisa dipake dari bulan Juli (yang mana semua temen se-batch udah pada ngambil dari kapan tau) sengaja disimpen. Selain itu semua kerjaan sengaja dikelarin lebih awal biar ga ada utang kerjaan, dan ngeberesin segala hal yang bisa menyebabkan pekerjaan menumpuk. Untungnya lembur, selain bisa nambah-nambah penghasilan, juga bisa mengurangi beban kerja (walaupun mengurangi waktu liburan juga).
Penerbangan
Buat tiket penerbangan kami pesan via online internet, dan untuk pembayarannya melalui atm. Tiket ke Singapur kami pake penerbangan yang berbeda untuk pulang-pergi karena tiketnya lebih murah. Untuk berangkatnya kami naik Air Asia, sedangkan pulangnya Lion Air. Total PP Singapura masing-masing orang sekitar Rp 827.000,-. Katanya sih itu udah termasuk murah. Tapi pas saya ngobrol sama temen kantor yang mau ke Thailand plus transit di Malaysia sehari, dia bisa dapet tiket PP sekitar Rp 500 ribu saja! Tapi berdasarkan ketentuan promo, keberangkatannya baru tahun depan. Katanya sih emang gitu. Kalo mau dapet tiket PP yang murah banget, suka ada tiket promo tapi dengan jadwal keberangkatan setahun kemudian.
Penginapan
Untuk penginapan, kami juga booking via online dengan pembayaran uang muka pake kartu kredit. Sebenernya ada banyak alternatif buat ngedapetin penginapan murah. Karena jadwal tiba kami yang dipastikan tengah malam nantinya, kami sepakat untuk tidur di Bandara Changi dulu, baru pagi-pagi kami menuju penginapan yang sudah kami booking. Kebetulan saya dapet sebuah artikel yang mengatakan bahwa Changi adalah salah satu bandara yang 'bersahabat' dengan para turis yang numpang nginep sementara. Untuk penginapannya sendiri kami memilih hostel ketimbang hotel yang pastinya jauh lebih mahal. Ada banyak hostel yang menyediakan kamar untuk para backpackers dengan harga yang sangat terjangkau. Harganya bervariasi sekitar US$ 12-30/night per person, atau sekitar Rp 120rb - Rp 300rb semalem untuk 1 orang. Untuk searching penginapan bisa dicari di situs www.hostels.com, www.agoda.com, www.booking.com, etc. Biasanya hostel-hostel yang menyediakan kamar untuk backpacker punya kamar-kamar atau dormitory dengan variasi kuantitas jumlah tamu, antara 4 sampai 16 orang untuk 1 kamar. Makin banyak orang dalam 1 kamar, harganya makin murah. Kamar dormitory biasanya dilengkapin tempat tidur bertingkat, jadi kayak di barak-barak militer gitu (jadi inget masa-masa TC di Cilangkap sama Cijantung :P). Disediain juga locker-locker buat nyimpen barang-barang berharga yang dibawa. Oiya, biasanya dormitory buat backpackers, kamar mandinya pun juga shared. Buat orang-orang yang ga nyaman dengan kondisi kayak gini, bisa mesen kamar yang private untuk 2-4 orang. Kebetulan kalo saya and the gank booking dormitory untuk 4 orang aja dengan kamar mandi shared. Lokasi hostel kami di daerah Serangoon, agak jauh dari tujuan kami di Orchard. Tapi untungnya ada fasilitas MRT yang punya sistem paket menguntungkan.
MRT Terusan
MRT atau Mass Rapid Transit di Singapura merupakan alternatif perjalanan termurah dibanding taxi, terutama untuk turis yang hanya bepergian dengan sedikit orang (2-4 orang). Tarif MRT dihitung dari jarak atau jumlah stasiun yang dilewati. Untuk
jarak satu stasiun dikenakan SGD 0.60 hingga 0.80, jarak yang terjauh
SGD 2. MRT juga menyediakan beberapa alternatif paket. Untuk satu perjalanan bisa
menggunakan ez-Link card yang bisa dibeli di ticket ofc atau ticker
machine setiap stasiun. Ez-link Card ini semacam kartu debit yang bisa
diisi ulang dari SGD 10 – SGD 100. Jika ada kelebihan saldo,
bisa di refund. Selain itu, MRT Singapura juga punya paket tiket terusan 1-3 hari yang disebut Singapore Tourist Pass. Harganya SGD 8/hari per orang, plus uang jaminan SGD 10 yang bisa direfund juga nantinya.
Universal Studios
Kata temen-temen yang udah pernah ke Singapura, rugi banget kalo ga mampir ke Universal Studios Singapore (USS). USS ada di pulau yang terpisah sama Singapura, tepatnya di Sentosa Island. Makanya banyak banget penawaran tiket ke USS yang ditambah bus antar jemput buat ke lokasinya. Untuk turis dari Indonesia bisa mesen tiket USS dari agen-agen travel yang menyediakan. Kemaren Dhoni mesen tiket USS via sebuah travel agent yang bisa diambil di Blok M Plaza. Harganya kalo ga salah SGD 66 atau sekitar Rp 450rb (dengan kurs SGD 1 = Rp 7.100) untuk tiket masuk USS-nya aja, ga termasuk transport ke sana. Tapi harga segitupun merupakan harga untuk adult di saat weekdays biasa. Untuk weekend dan tanggal-tanggal Black Out pastinya harga lebih mahal lagi.
Coklat
Kata seorang temen MB saya yang pernah ke sana, harga coklat dan Milo di Singapura cenderung murah dibanding Indonesia. Katanya sih dengan SGD 2 atau sekitar Rp 14ribu bisa dapet coklat Cadburry yang enak, dan katanya rasanya beda sama yang di Indonesia.
Pokoknya, pokoknya, pokoknyah.. Aku akuh.. Akuh excited banget mau ke Singapurrrrrrrr..
Trip to Australia - Transit in Malaysia (Menara Petronas)
7 tahun yang lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.