Blog Archive

Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Sabtu, 19 Juni 2010

I Don't Like It, But I Must Love It

Saya amat suka makan makanan fastfood, indomie, cemilan-cemilan mengandung MSG. Saya tahu terlalu banyak mengonsumsinya tidak baik bagi tubuh saya. Saya belajar sedikit demi sedikit untuk mulai menguranginya, walaupun sulit bagi saya. Lalu saya menemukan cara untuk membuat diri saya menjauhi makanan-makanan "enak tapi jahat" itu. Yaitu dengan MEMASAK!! Karena dengan memasak makanan rumah, bahan-bahan masakan yang dibeli dikontrol oleh ibu, yang mana beliau sangat mengawasi kandungan setiap resep masakan (terima kasih Tuhan! Untunglah saya memiliki ibu yang tidak suka menggunakan mecin, MSG, bahan-bahan pengawet, penyedap rasa, pewarna, kecuali garam, gula, kecap, dan bahan-bahan alami lainnya). Awalnya saya amat tidak suka memasak.
1. Saya malas
2. Saya tidak pernah hapal resep suatu masakan
3. Setiap resep masakan pasti ada bawang, dan bawang membuat saya menangis
4. Ga bisa memotong dengan baik dan benar. Pasti ada yang aneh dengan bentuk yang dipotong

Tapi kemudian saya sadar, SAYA TIDAK BISA TERUS-TERUSAN BEGITU!!
Saya harus mau memasak! Saya harus bisa memasak! Saya harus MEMASAK!
1. Kalau saya tidak mulai dari sekarang, kapan saya bisa memasak untuk seterusnya?
2. Mau saya kasih makan apa suami dan anak saya nanti kalau saya sudah menjadi ibu?
3. Memasak itu seni. Kalau saya tidak bisa memasak, berarti saya tidak memiliki rasa seni.

Walaupun harus memaksakan diri, saya mulai belajar untuk menyukai apa yang saya tidak suka. Toh, hal yang saya tidak sukai itu baik untuk kehidupan saya seterusnya. Untuk kelinci percobaan, biasanya saya suka menawarkan pacar saya, Andrian Fauzi, untuk dibuatkan makan siang. Haha! Ga peduli rasa dan bentuknya kayak apa. Yang penting dia harus makan! Tapi sukur deh sampe saat ini orangnya ga pernah komplain apa-apa (atau karena ga enak hati, takut saya ngambek, engga tau dah!)
Yang kau sukai belum tentu baik bagimu. Jika untuk mendapatkan yang kau sukai, engkau sering gagal dan menua dalam kekecewaan, maka sebaiknya engkau belajar menyukai yang tak kau sukai. Lalu temukanlah kesukaan untuk menjadikan dirimu produktif, agar engkau menjadi pribadi dengan kedamaian dan kesejahteraan yang kau sukai. Sadarilah, Tuhan sering menggunakan yang tak kau sukai sebagai penuntun bagimu.” -Mario Teguh- 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.